Sabtu, 24 Oktober 2015

Papandayan

"it's gone." the pink cover that used to hang out with me has gone with the wind. she made her last pose during camping in Pondok Saladah, Papandayan.
Selalu menyenangkan bisa kemcer alias kemping ceria di Gunung Papandayan. Pengalaman pertama kemping bedol desa :) perjalanan dari Kampung Rambutan, Jakarta ke terminal Guntur di Garut ditempuh kurang lebih 4-5 jam. Istirahat sebentar di masjid dekat terminal Guntur, sekalian packing ulang. Kayanya heboh aja mau nanjak. Packing lagi dan lagi...Pokoknya, girang banget gitu deh.. haha.

Jam 6 lewat (pagi), kami selesai sarapan dan voila...tibalah waktunya untuk naik pickup yang akan mengantar kami ke basecamp Papandayan, Camp David. Waktu tempuh 1,5 jam tergantung supir (hehe). sampai di basecamp, ya packing ulang lagi hahaha. Setelah itu mesen gorengan buat camilan di jalan menuju Pondok Saladah (piknik abis dah). Ada baiknya kalo niat, pas di pasar Cisurupan, berhenti dulu buat blanja-blanji, misal semangka (hahaha), sayur lodeh, ikan asin jambal roti, pisang (piscok, pisgor atau pisang bakar weh mantap deh..), anything you can imagined to eat in the mountain, just named it. Asal sampahnya dibawa turun gunung lagi ya sob. hehe #saveearth

Tiba di pondok Saladah, saling mengenal kawan se-pendakian, bersenda gurau dan yang pasti...acara masak-masak. Yang mau istirahat meluruskan kaki, monggo. Yang mau explore sebelah kanan-kiri atau mau sowan ke hutan mati juga asik-asik aja tuh..pokoknya acara bebas dan bertanggung jawab. #safetyfirst (kata teman saya mah). Nah, disini, yang jago masak alias berbakat jadi chef-chef handal, bisa diuji skill-nya, boleh unjuk gigi lah.. mau masak apapun, toh ada customer-nya. Selalu ada yang lapar. Tapi, sepengalaman saya, masakan di gunung itu hanya ada dua rasa: enak dan enak banget :), jadi jangan takut kehilangan pelanggan ya chef ...tunjukkan bakatmu haha.

Malam semakin larut, dan membuat kita semakin menggigil. Macam di freezer. Api unggun terlihat sedikit romantik. Malam keakraban, ngobrol dan makan-makan, ditemani kerlip bintang yang indah. Syahdu banget...membuat kita ingin menggoreskan pena, menuliskan kata-kata indah tentang suatu malam untuk diberikan kepada sang pujaan hati (tsaaahh)..

Pagi menjelang, saatnya summit. Yang mau sunrise attack, harus bangun lebih pagi. Wah, mataharinya indah sekali...(padahal tak kelihatan. Hanya sinarnya yang bisa kita rasakan. Entah kemana sembunyinya.). Yang minat naik-naik, bisa ikutan ke Tegal Alun. sekitar 1 jam nanjak dan bisa menikmati lembah Papandayan yang dikelilingi banyak edelweis. Foto di sini cukup keren untuk jadi profile pic. Foto di hutan mati juga oke, malah banyak yang foto prewed disitu. Selesai berburu foto, kita turun ke Pondok Saladah, dimana sarapan sudah menanti. Makan pagi diselingi senda gurau akan membuat kemping semakin berkesan. Setelah itu, beres-beres carrier dan tenda. Leave no trace, ya guys. Sampah jangan lupa dibawa pulang kembali, kalau ketemu tempat sampah di kota, baru deh dibuang. hehe. Sisanya perjalanan pulang menuju kota masing-masing dan ke rumah ketemu keluarga tercinta. Sampai Jumpa lagi, Papandayan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar