Jumat, 21 November 2014

Puncak Panglongokan

Rasaku padamu bagai gigil dalam pekat
gemeletuk likat dalam beku malam
sembunyi di tebing 
Panglongokan mengintai diri
temaram sebelum larut
lelap...

Membungkus diri
Menggapai nafas
Manyambung asa demi mentari.
Oh, subuh yang kutunggu
Aku rindu ufuk pagi
Meski kadang kuhindari
macam ironi
Kunanti dan kuhindari
Sinarnya urapi raga
hingga rindu kian melanda


Bogor, Agustus 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar