Merencanakan
rute pendakian adalah hal yang biasa dilakukan oleh setiap pendaki. Pilihan
rute akan menentukan medan, lama perjalanan, banyak logistik, packing ransel,
dan lain-lain. Kemampuan dalam merencanakan pendakian merupakan bagian dari
manajemen perjalanan, yang akan
meminimalisir resiko yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa tips dalam
merencanakan rute pendakian (Agustin, 2006):
·
Jarak
Rata-rata pendaki bisa berjalan
kira-kira 8-16 km per harinya dengan membawa ransel yang penuh.
·
Medan
Medan dan kondisi dari jalan setapak
akan memengaruhi kemampuan fisik seorang pendaki. Tambahkan atau lebihkan
perencanaan waktu pendakian. Jangan dibuat pas-pasan.
·
Hari Pertama
Hari pertama di alam bebas merupakan
hari penyesuaian dan membiasakan diri dengan ransel, sepatu, dan gerakan fisik.
Jika sudah lama tidak melakukan pendakian, sebaiknya melakukan latihan fisik
sebelumnya.
·
Hari Istirahat
Pada gunung yang mempunyai jalur
pendakian yang cukup panjang, ada baiknya menambahkan satu hari untuk bersantai
agar tubuh tidak terlalu letih. Contohnya, jika mendaki gunung Rinjani atau
Mahameru, ada baiknya menyisakan satu hari penuh untuk bersantai di Danau
Segara Anak atau di Danau Ranukumbolo.
·
Kemampuan Diri
Hindari membuat rencana pendakian
melebihi fisik dan pengetahuan tentang pendakian gunung yang dimiliki agar
target pendakian bisa tercapai.
·
Alternatif
Pada saat merencanakan pendakian, ada
baiknya juga menambahkan rute cadangan sebagai alternatif jika jalur utama
tidak bisa digunakan karena suatu hal.
Miliki jalur rute alternatif |
·
Hindari Musim yang Ramai
Hindari mendaki pada musim pendakian yang
ramai pengunjung. Pendakian pada musim yang ramai akan membuat kita tidak
begitu bisa menikmatinya dan juga kerusakan alam akan makin bertambah karena
ramainya para pendaki yang membutuhkan tempat untuk mendirikan tenda.
Daftar
Pustaka:
Agustin,
Hendri. 2006. Panduan Teknis Pendakian Gunung. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar