Salah satu kejadian yang patut
dikenang adalah ini: mencari buku dan mempraktekkannya dalam kehidupan kita
secara tidak sengaja.
Seperti biasa, menjelang uas,
setiap dosen akan memberikan tugas makalah. Mahasiswa diminta untuk membuat
makalah sesuai dengan tema yang sudah disetujui. Nah, temaku adalah belajar mandiri.
Berawal dari tugas makalah yang
berjudul belajar mandiri inilah, yang membawaku kepada bukunya Prof. Rhenald
Kasali, orang yang keren (as in quality). Sebenarnya hunting buku sih asik-asik
aja, kalau ada sumber dananya. Tapi kita tidak bicara itu. Yang jadi masalah,
waktu yang diberikan adalah seminggu saja. Dimana pada minggu itu, orang-orang
biasanya pergi berlibur, pulang ke kampung halaman, dan tutup warung/toko.
Kalang kabut mencari buku.
Grame*** sepanjang Jalan Pajajaran, termasuk toko buku loak depan gerbang Unpak
dan Stasiun Bogor selesai dikunjungi, namun tak jua menemukan yang dicari. Kebanyakan
buku lama dan toko buku loak nyaris tutup semua.
Maka bersama seorang teman, kami
berangkat ke Kwitang: mencari buku. Dan dapat! Alhamdulillah. Seharian ini
terbayar. Mungkin proses mencari buku ini sudah termasuk kategori belajar
mandiri J
Ohya, ketika di Grame***, sudah kumasukkan semua
keyword yang mendukung judul makalah
belajar mandiri, atau yang kira-kira nyangkutlah, supaya ketemu buku referensi
yang dicari. Hasil yang paling mendekati adalah bukunya Prof. Rhenald Kasali
yang berjudul Self Driving (Kasali, 2014).
Ini kayanya nyambung dengan
pembelajaran mandiri. Akan tetapi bukunya (menurutku) sudah masuk tataran
realisasi di lapangan. Inilah yang dinamakan belajar mandiri dan dasar
pembelajaran sepanjang hayat (life long
learning). Ada banyak hal yang bisa dipraktekkan dari buku itu, kalau
(tentu saja) kita mau berubah untuk yang lebih baik.
“…sebab walaupun semua orang
bicara hak, soal kemampuan dan minat bisa membuat masa depan berbeda.” Ujar Dekan
Erasmus yang ditanya mengenai bagaimana membangun bangsa dari lulusan yang asal
masuk Universitas Erasmus Belanda. Menurutnya, semua warga negara memiliki hak
untuk mendapat pendidikan. Maka, semua yang mendaftar ke Erasmus wajib
diterima. Namun beranjak ke tahun kedua,
angka drop out tinggi sekali. Itulah cara
mereka menyeleksi mahasiswa, yakni diseleksi di tahun kedua, karena disinilah
mereka baru bicara kualitas pendidikan.
Sedikit random sih, meskipun begitu adalah sah menuangkan isi pikiran,
bukan?
Daftar Pustaka:
Kasali, Rhenald. 2014. Self
Driving, Menjadi Driver atau Menjadi Passenger. Jakarta: Mizan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar