Tampilkan postingan dengan label pengalaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengalaman. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Oktober 2015

Kawah Ratu


Kawah Ratu. Masuk ke kawasan Gunung Halimun-Salak via Pamijahan, Bogor. Perjalanan 3 jam terbayar oleh lima menit menikmati pemandangan kawah dengan bau belerang yang sangat kuat. Tidak direkomendasikan untuk bersantai lama-lama karena cuaca yang tidak terduga.


Sight of Kawah Ratu, Bogor.

levitation. moment captured after got back from Kawah Ratu.



Gede-Pangrango(nyaris)-Gede (via Putri)




it was my last fire. after the light fade away, none other choices given to me unless "keep walking" . one of the most eighteen-trembling-hours of my life. -Puncak Gede




Karang Taraje




by the sea, we made a vow in our heart secretly. 
by the wind blows, we share our laugh, hope, and dreams. talked about the night sky. talked about the wave and sound. 


Selasa, 13 Januari 2015

Kejadian yang Patut Dikenang

Salah satu kejadian yang patut dikenang adalah ini: mencari buku dan mempraktekkannya dalam kehidupan kita secara tidak sengaja.
Seperti biasa, menjelang uas, setiap dosen akan memberikan tugas makalah. Mahasiswa diminta untuk membuat makalah sesuai dengan tema yang sudah disetujui. Nah, temaku adalah belajar mandiri.
Berawal dari tugas makalah yang berjudul belajar mandiri inilah, yang membawaku kepada bukunya Prof. Rhenald Kasali, orang yang keren (as in quality). Sebenarnya hunting  buku sih asik-asik aja, kalau ada sumber dananya. Tapi kita tidak bicara itu. Yang jadi masalah, waktu yang diberikan adalah seminggu saja. Dimana pada minggu itu, orang-orang biasanya pergi berlibur, pulang ke kampung halaman, dan tutup warung/toko.
Kalang kabut mencari buku. Grame*** sepanjang Jalan Pajajaran, termasuk toko buku loak depan gerbang Unpak dan Stasiun Bogor selesai dikunjungi, namun tak jua menemukan yang dicari. Kebanyakan buku lama dan toko buku loak nyaris tutup semua.
Maka bersama seorang teman, kami berangkat ke Kwitang: mencari buku. Dan dapat! Alhamdulillah. Seharian ini terbayar. Mungkin proses mencari buku ini sudah termasuk kategori belajar mandiri J
Ohya, ketika di Grame***, sudah kumasukkan semua keyword yang mendukung judul makalah belajar mandiri, atau yang kira-kira nyangkutlah, supaya ketemu buku referensi yang dicari. Hasil yang paling mendekati adalah bukunya Prof. Rhenald Kasali yang berjudul Self Driving (Kasali, 2014). 



Ini kayanya nyambung dengan pembelajaran mandiri. Akan tetapi bukunya (menurutku) sudah masuk tataran realisasi di lapangan. Inilah yang dinamakan belajar mandiri dan dasar pembelajaran sepanjang hayat (life long learning). Ada banyak hal yang bisa dipraktekkan dari buku itu, kalau (tentu saja) kita mau berubah untuk yang lebih baik.
“…sebab walaupun semua orang bicara hak, soal kemampuan dan minat bisa membuat masa depan berbeda.” Ujar Dekan Erasmus yang ditanya mengenai bagaimana membangun bangsa dari lulusan yang asal masuk Universitas Erasmus Belanda. Menurutnya, semua warga negara memiliki hak untuk mendapat pendidikan. Maka, semua yang mendaftar ke Erasmus wajib diterima.  Namun beranjak ke tahun kedua, angka drop out tinggi sekali. Itulah cara mereka menyeleksi mahasiswa, yakni diseleksi di tahun kedua, karena disinilah mereka baru bicara kualitas pendidikan.
Sedikit random sih, meskipun begitu adalah sah menuangkan isi pikiran, bukan?


Daftar Pustaka:
Kasali, Rhenald. 2014. Self Driving, Menjadi Driver atau Menjadi Passenger. Jakarta: Mizan.

Memulai Lagi Suatu Kisah

Tugas kali ini adalah dalam rangka pemenuhan tugas akhir matkul teknologi informasi dan komunikasi pendidikan. Tugasnya dimulai  4 Desember 2014 dan dikumpulkan Selasa, 13 Januari kemarin. Tugasnya adalah membuat blog.
Bicara blog, setelah kupikir-pikir, rasanya aku punya blog tapi entah blog itu terdampar dimana, tiada yang datang berkunjung, tidak diurusi. Kumal dan kusam. Ibarat rumah mungkin sudah jadi rumah hantu. Tak berpenghuni namun tetap ada. Aku hanya ingat nama blognya persis nama emailku yang sekarang. Maka, sejak beberapa hari ditugaskan blog itu, aku mulai searching alamat blogspot dengan keyword namaku. Hasilnya: voila, ketemu!
Sedih sekali melihat keadaan blog itu. Sunyi sepi tiada yang datang berkunjung.  Kasihan. Aku ingin blog-ku hidup, ada temannya, sharing, diskusi, pokoknya beraktivitas, disamping sekalian sebagai ajang mengasah tulisanku menjadi setajam (silet :).
Kuputuskan untuk mulai menulis lagi. Untuk menghibur diri. Untuk refreshing.  Berhubung aku agak random, maka semua yang menurutku menarik, mungkin akan kutayangkan. Doakan saja semoga berkah dan bermanfaat dunia akhirat. Aamiin.

Selasa, 18 September 2012

Dear Cikuray...

Cikuray adalah nama salah satu gunung di daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Nama julukan untuk gunung ini adalah tanjakan tiada ampun, tanjakan paling setia,, dll. Kalo boleh kasih nama, menurutku sih namanya 'tanjakan asik'. Gunung ini cocok sekali untuk para adventurer/hiker yang bener-bener pengen hiking. Tentu saja, sebelum menanjak harus dipersiapkan dulu stamina dan logistik yang oke. Masalahnya, selain karena medan yang terus menanjak (warning untuk para aki-aki dan inin-inin:), juga di puncak tak ada sumber air, sehingga mengharuskan kita membawa bekal air yang cukup selama perjalanan nanjak dan turun.

Kata kang Atok (driver kami waktu ke cikuray), ada saja sumber air di sekitar puncak bayangan tapi ya itu, jauh dari jalur pendakian, alias letaknya terpencil. Bawa masker, karena debunya lumayan genggez benggez. Bawa google/kacamata, karena saat nyampe puncak (cirinya ada shelter), angin bertiup kencang sekali. Yey ogah dong pas difoto, merem melek menghindari debu...wusshhh,,wusshhh, maka dari itu, bawalah kacamata (biar nampak keren juga sih:).