Rabu, 26 November 2014

Tips Menghangatkan Sleeping Bag


Sleeping bag merupakan tempat istirahat bagi para pendaki setelah lelah seharian berjalan dan beraktivitas fisik. Sleeping bag yang nyaman dan layak, akan membuat waktu istirahat di dalam tenda terasa menyenangkan. Berikut cara menghangatkan sleeping bag dari cuaca dingin di gunung (Agustin, 2006):

1.       Setelah makan malam, masukkan air panas ke dalam botol dan kemudian masukkan ke dalam sleeping bag sebelum Anda masuk ke dalamnya. Cara ini juga bisa membuat air dalam botol bisa bertahan tetap hangat sepanjang malam.
2.       Masuk ke dalam sleeping bag dan lakukan gerakan sit up. Gelombang panas tubuh akan menghangatkan sleeping bag.

Tips Membeli Ransel

Ransel bagi seorang pendaki merupakan alat yang sangat berharga, ibarat nyawa dan kehidupannya. Pemilihan ransel yang baik akan mempengaruhi kondisi perjalanan Anda. Berikut tips membeli ransel:




1.       Jika memungkinkan, cobalah dulu sebelum membelinya. Anda bisa meminjam ransel dari teman sesuai ukuran yang akan Anda beli.
2.       Kapasitas ransel dirancang sesuai style perjalanan, tinggi tubuh pengguna dan juga lamanya perjalanan. Belilah sesuai kebutuhan Anda.
3.       Cobalah selalu back system ransel yang akan dibeli. Jika Anda tidak mengerti cara mengatur back system yang sesuai tubuh Anda, mintalah petugas toko untuk melakukannya.

Tips dalam Merencanakan Rute Pendakian



Merencanakan rute pendakian adalah hal yang biasa dilakukan oleh setiap pendaki. Pilihan rute akan menentukan medan, lama perjalanan, banyak logistik, packing ransel, dan lain-lain. Kemampuan dalam merencanakan pendakian merupakan bagian dari manajemen perjalanan, yang akan  meminimalisir resiko yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa tips dalam merencanakan rute pendakian (Agustin, 2006):

·         Jarak
Rata-rata pendaki bisa berjalan kira-kira 8-16 km per harinya dengan membawa ransel yang penuh.

·         Medan
Medan dan kondisi dari jalan setapak akan memengaruhi kemampuan fisik seorang pendaki. Tambahkan atau lebihkan perencanaan waktu pendakian. Jangan dibuat pas-pasan.

·         Hari Pertama
Hari pertama di alam bebas merupakan hari penyesuaian dan membiasakan diri dengan ransel, sepatu, dan gerakan fisik. Jika sudah lama tidak melakukan pendakian, sebaiknya melakukan latihan fisik sebelumnya.

·         Hari Istirahat
Pada gunung yang mempunyai jalur pendakian yang cukup panjang, ada baiknya menambahkan satu hari untuk bersantai agar tubuh tidak terlalu letih. Contohnya, jika mendaki gunung Rinjani atau Mahameru, ada baiknya menyisakan satu hari penuh untuk bersantai di Danau Segara Anak atau di Danau Ranukumbolo.

·         Kemampuan Diri
Hindari membuat rencana pendakian melebihi fisik dan pengetahuan tentang pendakian gunung yang dimiliki agar target pendakian bisa tercapai.

·         Alternatif
Pada saat merencanakan pendakian, ada baiknya juga menambahkan rute cadangan sebagai alternatif jika jalur utama tidak bisa digunakan karena suatu hal.

Sabtu, 22 November 2014

Manajemen Perjalanan dalam Pendakian Gunung




Mendaki gunung merupakan salah satu olahraga yang penuh risiko. Pengetahuan yang memadai, pengalaman yang cukup serta peralatan yang sesuai sangat diperlukan untuk melakukan perjalanan jauh mendaki gunung di alam bebas. Keselamatan merupakan hal yang paling penting dalam melakukan kegiatan di alam bebas. Salah satu pengetahuan dalam mempersiapkan pendakian gunung adalah manajemen perjalanan. Berikut adalah informasi terkait manajemen perjalanan dalam mendaki gunung.

1.       Perencanaan perjalanan
Memulai perencanaan sedini mungkin adalah kunci sukses perencanaan perjalanan. Rencanakan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Buatlah time table untuk mengatur agenda. Sediakan waktu untuk mengurus izin dan surat jalan.
·         Pemilihan lokasi
Apapun tujuan perjalanannya, pemilihan lokasi merupakan hal pertama yang harus dilakukan.
·         Pengumpulan data dan studi kepustakaan
Setalah menentukan tujuan, berikutnya adalah mengumpulkan data dan mempelajarinya. Mengumpulkan data dapat melalui peta, keadaan daerah yang dituju, dan transportasinya.
·         Latihan fisik
Latihan fisik perlu dilakukan untuk memudahkan kita menghadapi medan yang membutuhkan kekuatan fisik. Jogging adalah latihan fisik yang cocok untuk olahraga mendaki gunung.
·         Kenali bahaya setempat
Kenalilah bahaya potensial di daerah yang anda akan kunjungi (daerah terpencil dan juga hutan-hutan yang lebat). Bahaya yang ditimbulkan dari flora dan fauna serta jenis makanan setempat yang mungkin tidak cocok dengan perut anda. Berdasarkan data ini, anda dapat mulai merancang First Aid kit (kotak P3K) Anda.

2.       Pemilihan peralatan
Jika hendak membeli peralatan, ada tiga pertimbangan yang muncul, yaitu: performance, ketahanan, dan beratnya. Jika sudah memiliki peralatan, maka kumpulkan seluruh peralatan sebelum keberangkatan untuk mencegah ketertinggalan atau terlupa. Langkah-langkah yang dapat dilakukan: membuat checklist, mengumpulkan peralatan, serta cek-tes alat. Setelah itu, siapkan peralatan standar yang dibutuhkan untuk bermalam di gunung.
·         Pakaian
Pilih pakaian yang mampu melindungi tubuh dari suhu dan cuaca daerah pegunungan sekaligus memuat kita tetap kering dan hangat. Pakaian harus mampu memberikan isolasi dari udara dingin dan memberikan perlindungan dari panas serta kelembaban, mampu mencegah panas dan keringat berlebihan, serta memberikan keleluasaan dalam bergerak. Kita juga harus mengenal prinsip pelapisan dalam berpakaian pada sebuah pendakian gunung. Hindari memakai jeans karena jika basah susah kering. Selain itu, bahan jeans mudah menjadi lembab.
·         Sepatu
Pastikan sepatu yang cocok untuk jenis perjalanan yang akan dilakukan dan biasakan untuk menguji dan mencobanya sebelum benar-benar memakainya di pendakian. Sepatu jenis boot sering digunakan untuk mendaki karena bisa melindungi mata kaki.
·         Ransel
Ransel merupakan peralatan paling utama bagi seorang pendaki gunung. Ransel harus bisa membawa peralatan yang kita butuhkan selama perjalanan. Pemilihan ransel yang cocok sangat perlu diperhatikan agar tidak sengsaras sewaktu membawanya di perjalanan. Jangan membawa ransel terlalu overload karena akan berpengaruh pada usia pakai ransel tersebut.
·         Sleeping bag
Sleeping bag adalah vital bagi para pendaki, karena setengah dari waktu kita di alam bebas akan dihabiskan di dalamnya. Dalam suhu yang dingin di ketinggian gunung, sleeping bag bisa menjadi penyelamat jiwa pendaki dari ancaman hypethermia.
·         Tenda
Tenda adalah rumah bagi pendaki gunung, tempat melepas lelah setelah seharian berjalan dan tempat yang melindunginya dari serangan angin dan cuaca dingin serta basah. Dua prinsip pelapisan tenda, dinding dalam dari bahan non waterproof sehingga bahan bisa bernafas, dan dinding luar yang disebut flysheet dari bahan waterproof.
·         Matras
Matras atau sleeping mat berguna melindungi tubuh dari hawa basah dan lembab tanah yang tidak mampu ditahan oleh sleeping bag atau alas tenda. Tidur tanpa matras membuka kesempatan tubuh kita untuk terkena penyakit yang baru akan terasa dalam jangka waktu lama seperti paru-paru basah.
·         Kompor dan perlengkapan masak
Kompor yang ringan dan kompak menjadi peralatan yang wajib untuk seorang pendaki gunung. Peralatan masak yang lainnya juga kini tersedia di pasaran dengan berat yang semakin ringan dan bentuk yang ringkas.
·         Senter dan alat penerangan lainnya
Saat membeli senter, pilihlah yang tahan air atau waterproof agar baterainya bisa bertahan lama dari suhu dingin dan udara lembab gunung. Senter yang sangat cocok adalah tipe head lamp karena membuat tangan kita tetap bebas melakukan berbagai aktivitas. Sediakanlah selalu cadangan bohlam dan baterai.
·         Botol dan wadah penyimpanan air
Gunakanlah wadah penyimpanan air yang bagus kualitasnya, jika tidak, maka akibat yang ditimbulkan akan buruk, seperti tumpah membasahi seluruh isi ransel.

3.       Pemilihan logistik
Dalam pemilihan logistik, perlu dipertimbangkan lama perjalanan, jumlah anggota, daerah yang dituju, pantangan masyarakat setempat, selera anggota rombongan, tipe pendakian, serta berat logistik.
4.       Packing
Bagi pendaki gunung, packing adalah suatu seni. Seni menata dan menempatkan seluruh peralatan dan logistic di dalam ranselnya. Ransel yang di-packing dengan baik akan memudahkan dan lebih nyaman dibawa.
5.       Sosiologi Pedesaan
Kita harus menghormati dan memperhatikan segala bentuk peraturan dan larangan yang ada di desa yang kita lewati atau kunjungi. Semua larangan dan pantangan itu harus dijauhi walaupun larangan itu bertentangan dengan hati nurani dan akal sehat kita. Hal ini sangat penting agar kita dapat diterima oleh masyarakat desa dengan baik dan dianggap sebagai warganya.
6.       Outdoor Leadership
Leadership atau kepemimpinan merupakan suatu kualitas yang misterius dan menjadi teka-teki sepanjang sejarah. Tidak semua orang mempunyai kemampuan leadership, tetapi juga bukan suatu hal sulit untuk mempelajarinya. Kita harus membangunnya dalam diri masing-masing. Tanpa kepemimpinan, maka rute pendakian tidak akan bisa ditentukan, grup tidak bisa diorganisasikan, suatu medan yang susah tidak akan bisa dilewati dan yang ketinggalan dengan grup tidak akan bisa ditolong. Alam bebas adalah tempat yang bagus untuk mempelajari kepemimpinan (leadership).
·         Competence
Pemimpin perjalanan tidak harus seorang ahli di bidang panjat tebing, peta kompas, dll, namun seorang yang kompeten dengan kemampuan teknik pengorganisasian, akan lebih efektif jika dijadikan pemimpin. Orang-orang akan menghargai kemampuan seorang pemimpin yang piawai dalam hal pengaturan, dan ahli dalam memilih keputusan pada saat yang genting.
·         Self awareness
Dengan mawas diri, kita lebih bisa melihat dan menilai sesuatu dengan benar. Pemimpin yang mengetahui dirinya sendiri bisa menyesuaikannya untuk membangun ciri kepemimpinan yang cocok dengannya.
·         Penilaian dan kemampuan memutuskan
Salah satu aspek kepemimpinan adalah membuat keputusan yang berkualitas, berdasarkan penilaian yang baik, bisa dipakai, serta aman dan bisa melindungi lingkungan dan juga bisa menyukseskan tujuan perjalanan. Penilaian bisa dipelajari. Orang yang mengambil waktu setelah melakukan kesalahan untuk memikirkannya lagi dan merefleksikannya sebagai suatu pelajaran dan mencari input dari luar mengenainya akan mampu mengembangkan kemampuan penilaian yang baik secara cepat.
·         Toleransi pada kemalangan dan hal-hal tak pasti
Pemimpin suatu ekspedisi alam bebas haruslah mempunyai mental yang telah dipersiapkan untuk berhadapan dengan kemalangan dan hal-hal yang tidak pasti pada setiap perjalanannya. Tetap tenang dan bersikap penuh pertimbangan merupakan suatu penenang bagi anggota grup.
·         Expedition behavior
Kemampuan mendesain atau merencanakan sebuah perjalanan dengan baik dan terinci.
·         Komunikasi
Pemimpin yang baik adalah komunikator yang juga baik. Untuk memulai komunikasi yang baik, pemimpin harus memberitahu grupnya apa yang ia harapkan dari grupnya, dan mengetahui apa yang bisa diharapkan grup darinya.
·         Langkah-langkah untuk self-leadership
Bertanggungjawablah pada diri Anda sendiri
Bertanggungjawablah pada apa yang Anda pelajari
Tahu risiko perkataan
Miliki apa yang Anda katakana
Jika perlu melakukan sesuatu, lakukanlah!
Jika tidak mengerti, tanyakan!
Nikmati sekeliling Anda
Peliharalah rasa humor
Bantulah yang lain untuk belajar dan sukses
Berbaik hati
Dorong semangat Anda
Terimalah kesalahan Anda
Jika ada hal yang tidak aman untuk grup Anda, jangan lakukan
Partisipasi dan observasi
Belajarlah dari pengalaman.

Perjalanan pendakian yang direncanakan dengan baik akan menjadikannya sebagai perjalanan yang mengasyikkan untuk dinikmati. Pastikanlah bahwa perjalanan anda dimaksudkan hanya untuk menikmati dan bukan merusak alam. Selamat menikmati dan mensyukuri keagungan Allah.



Daftar Pustaka:

Agustin, Hendri. 2006. Panduan Teknis Pendakian Gunung. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gambar: http://www.theguardian.com/travel/2013/may/24/trekking-in-the-himalayas-nepal-everest

Jurus Jitu Menghafal Al-Qur'an





Bismillahirrahmaanirrahiim.

Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” Dengan bermodal kekuatan pegangan dan landasan filsafat hidup, yaitu berpegang teguh pada Al-Qur’an, maka seseorang akan mampu tampil tegar, jelas tempatnya, berpaling mundur bila tertumbuk, sigap dalam menentukan sikap, dan tidak diombang-ambingkan oleh ketidakpastian situasi. Ia tidak mudah terpengaruh oleh prinsip hidup lain karena prinsip dalam kepribadiannya sudah mantap dan jelas yang tercermin dalam menyelesaikan persoalan hidup. Ia juga punya cara dan usaha tertentu dalam menembus blockade hambatan.

Para As-Salafusshalih merasakan hal itu karena keoptimalan mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an melalui tilawah, tadabbur, hifzh, dan al-‘amalu bihi (mengamalkannya). Terkadang, karena kesibukan mengejar duniawi dan urusan pekerjaan, seseorang melupakan niatnya untuk menghafal Qur’an karena merasa berat. Berikut ini beberapa jurus yang dapat dipraktikkan untuk membantu kelancaran dalam menghafal Qur’an.

1.       Ikhlas sebagai kunci ilmu dan pemahaman.
2.       Menjauhi kemaksiatan dan perbuatan dosa.
3.       Memanfaatkan masa kanak-kanak dan masa muda.
4.       Memanfaatkan waktu giat dan senggang.
5.       Memilih tempat yang tepat.
6.       Motivasi diri dan tekad yang benar.
7.       Memfungsikan semua indera.
8.       Menggunakan satu cetakan mushaf.
9.       Bacaan yang baik dan benar.
10.   Hafalan yang saling berikatan
11.   Memahami makna ayat yang dihafal.
12.   Hafalan yang baik: jangan tergesa-gesa.
13.   Memiliki bacaan yang berkesinambungan.
14.   Kuatkan hafalan dalam sholat.
15.   Menghafal sendiri sedikit manfaatnya.
16.   Teliti dalam membaca ayat yang mirip.

Jurus-jurus tersebut masih dalam wacana jika anda belum benar-benar mempraktikkannya. Bersegera kepada kebaikan adalah lebih baik daripada munundanya. Maka, bacalah Qur’an dan niatkan untuk menghafalkannya, memahami dan mengamalkannya sesegera mungkin. Semoga bermanfaat dan menjadi berkah. Aamiin. Selamat menghafal!


Daftar Pustaka:
Effendi, Taufik Hamim. 2009. Jurus Jitu Menghafal Al-Qur’an. Depok: Tauhid Media Center.

gambar: http://kisahmissxyz.blogspot.com/2012/12/tips-random-hafal-al-quran.html



Tips Efektif Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah

Karakter yang kuat akan membentuk mental yang kuat dan menjadi prasyarat  dalam era globalisasi ini. Pendidikan karakter menjadi keniscayaan bagi bangsa untuk membangun mental pemenang bagi generasi bangsa di masa yang akan datang. 

CONTOH KEGIATAN YANG MERANGSANG KREATIVITAS



Jumat, 21 November 2014

Pemecahan Masalah secara Kreatif


Kalian punya masalah tidak sih? Semua manusia hidup pastilah punya masalah. Masalah yang berlarut-larut dapat menyebabkan kita stres sehingga membawa kita ke dalam keadaan yang tidak fokus. Padahal kita masih memiliki banyak cita-cita yang ingin diraih. Memecahkan masalah secara kreatif adalah salah satu cara untuk menghadapi masalah tersebut. Bagaimana caranya? Berikut tahapan atau proses dalam pemecahan masalah secara kreatif:

1. Menggambar situasi tersebut
    (tanyakan apa-bagaimana-bilamana-dimana-siapa saja, dst) dan kumpulkan semua jawaban tersebut.
2. Menemukan fakta
    Kita tinjau lagi pertanyaan yang paling penting untuk diketahui dan dicatat siapa saja yang dapat menjawab pertanyaan itu dan bagaimana jawabannya.
3. Menemukan masalah
4. Menemukan gagasan
5. Menemukan penyelesaian
   Kekuatan dan kelemahan setiap gagasan dinilai berdasarkan tolok ukur yang telah dipilih, misal: faktor biaya, waktu, tenaga, fasilitas, dan sebagainya. Jika ada gagasan yang baik, maka gagasan-gagasan itu dapat kita kombinasikan.
6. Menemukan penerimaan
    Kita membuat suatu rencana kerja yang telah diputuskan tadi sehingga dapat diterima dan dilaksanakan.

Manfaat dari pemecahan masalah secara kreatif ini adalah kita dilatih untuk berpikir secara divergen/kreatif dengan mengeluarkan sebanyak mungkin ide untuk memecahkan suatu masalah. Berpikir konvergen menggunakan penalaran logis-kritis yang dipadukan dengan pemikiran divergen membuat kita berpikir secara sistematis. Selamat berpikir kreatif!



Daftar Pustaka:
Munandar, S.C. Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Puncak Panglongokan

Rasaku padamu bagai gigil dalam pekat
gemeletuk likat dalam beku malam
sembunyi di tebing 
Panglongokan mengintai diri
temaram sebelum larut
lelap...

Membungkus diri
Menggapai nafas
Manyambung asa demi mentari.
Oh, subuh yang kutunggu
Aku rindu ufuk pagi
Meski kadang kuhindari
macam ironi
Kunanti dan kuhindari
Sinarnya urapi raga
hingga rindu kian melanda


Bogor, Agustus 2014