Tanaman tak selalu tumbuh di atas tanah, karena beberapa
media tanam dapat menggantikan tanah sebagai pendukung proses kehidupannya. Misalnya,
dengan cara hidroponik. Hidroponik adalah penanaman tumbuhan dengan menggunakan
air sebagai media tumbuhnya. Media tanaman yang kini banyak dikembangkan adalah
hidrogel.
Hidrogel adalah suatu jaringan rantai-rantai polimer
berbentuk Kristal-kristal pengisap air, mampu menyerap air 600 kali dari
bobotnya.
Media hidrogel adalah salah satu perkembangan di bidang
perkebunan. Hidrogel mampu menyimpan 400 kali lipat berat air sehingga hidrogel
mampu menggantikan media tanah, batu, atau air sekalipun sebagai salah satu
alternatif penanaman pohon tanpa menggunakan tanah. Selain terlihat lebih
indah, menanam dengan menggunakan hidrogel mempermudah perawatan.
Cara membuat:
1.
Tuangkan air matang sebanyak 1 liter ke wadah
penampungan, kemudian masukkan 7,5 gram hidrogel kering.
2.
Aduk sekitar 10 detik (agar warnanya menyebar). Diamkan
selama 4 jam (tutup agar tidak tercampur kotoran/debu). Setelah itu tiriskan hidrogel.
Bilas 1 kali dengan air biasa, lalu tiriskan kembali selama 30 menit.
3.
Hidrogel siap dipindahkan ke wadah/vas kaca
untuk tanaman.
4.
Pindahkan tanaman dari pot dan jaga jangan
sampai ada akar yang rusak. Cuci sampai bersih, jangan sampai ada tanah yang
menempel. Sebaiknya akar yang putus, rusak, atau busuk dibuang agar tanaman
dapat tumbuh dengan baik. Isi ¼ bagian vas dengan hidrogel, lalu taruh tanaman
dengan posisi yang kita inginkan dan tutup lagi seluruh bagian tanaman dengan
hidrogel.
5.
Hidrogel juga bisa direndam sambil menambahkan
sedikit pupuk tambahan yang tidak merusak warna, sesuai dosis agar unsur hara
bertahan lebih lama. Pada dasarnya, hidrogel yang dijual sudah mengandung pupuk
(unsur hara bisa bertahan efektif 2 bulan).
Tanaman yang akan ditanam dalam hidrogel harus memiliki
karakteristik:
·
Tahan genangan (kadar air berlebihan)
·
Tahan kelembaban tinggi
·
Tanaman indoor (yang dapat hidup dengan cahaya
pantulan/cahaya tidak langsung)
·
Umumnya berkayu dan tidak berbunga. Pembungaan membutuhkan
cahaya yang besar, sedangkan cahaya yang demikian justru akan membuat hidrogel
berlumut.
·
Jenis-jenis tanaman yang cocok dengan media
hidrogel:
·
Aglaonema
sp.,
·
Anthurium
sp.,
·
Berbagai jenis kuping gajah,
·
Diffenbachia sp.,
·
Philodendrom sp.,
·
Dracaena sp. (bamboo cina, bamboo jepang),
·
Scidapsus sp. (sirih belanda)
·
Syngonium sp.
·
Spathiphyllum sp.
·
Cyperus sp. (rumput payung)
·
Cordyline sp. (berbagai jenis hanjuang)
·
Monsteradeciliosa (Philodendron berdaun belah)
·
Rumput hias (berwarna hijau dengan garis putih
di sisi daun dan berumbi)
·
Bamboo rejeki
·
Sansiviera
·
Sirih hias
·
Sri rejeki
Jenis tanaman seperti kaktus, mawang, anggrek, beringin,
kenanga, melati, dan palem, tidak dapat ditanam dalam hidrogel. Tanaman seperti
teratai, eceng gondok, dan yang sejenisnya juga tidak cocok ditanam dengan
hidrogel karena membutuhkan suplai air yang sangat tinggi dan butuh cahaya
matahari langsung.
Referensi:
Abas, M.,
Endang Haris [et. al.]. 2010.
Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
https://krisdinar.files.wordpress.com/2011/04/hidrogel-51.jpg
http://www.redio.in/fotoberita/Yuk,%20Bertanam%20Cantik%20Dengan%20Hidrogel!.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar