Bahasa asing
selain Bahasa Inggris sudah mulai dikenalkan dan menjadi bagian dari kurikulum
di sekolah. Mengajarkan pelajaran bahasa mungkin terlihat mudah. Tapi
kenyataannya tidak semudah itu. Apalagi bila mengajarkannya kepada anak-anak
yang bahkan bahasa Indonesia saja belum terlalu menguasai. Misalnya, bahasa
Mandarin dan Jepang, yang mana memiliki kosakata bahkan jenis huruf yang
berbeda dari biasanya. Maka dari itu, berikut ini beberapa kiat yang mungkin
berguna untuk membuat pengajaran bahasa, terutama bahasa dengan tulisan khusus,
agar lebih mudah dan efektif.
·
Membuat
‘wish tree’.
Pada
awal tahun ajaran, ajak para murid untuk membuat ‘wish tree’ guna mencatat
tujuan mereka mempelajari bahasa secara jangka panjang dan jangka pendek.
·
Visualisasi
kosakata
Ketika
mengajarkan kosakata, alangkah lebih baik untuk langsung mengasosiasikannya
dengan benda atau gambar.
·
Ajarkan
Hanzi dengan mengasosiasikannya dengan gambar dan cerita yang menarik
Hanzi
pada dasarnya memang berevolusi dari gambar dan ide. Ketika anak memahami
konsep tersebut dari Hanzi yang paling sederhana, ia tidak akan terlalu sulit
menguasai Hanzi yang lebih kompleks. Bila perlu, kita juga bisa mengarang
cerita kita sendiri asalkan dapat mempermudah kita mengingat bentuk Hanzi. Ajak
juga anak untuk berkreasi menggunakan imajinasinya sendiri lalu berbagi dengan
murid yang lain.
·
Metode
‘shadow finger’ untuk mengajarkan urutan penulisan Hanzi
Saat
akan mengajarkan murid menuliskan Hanzi yang baru, beri contoh urutan penulisan
di papan tulis dan ajak para murid menirukan dengan jari mereka seperti gerakan
menggambar di udara.
·
Libatkan
beragam permainan interaktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas
Cari
ide-ide menarik dari buku, majalah ataupun internet. Ciptakan pula permainan
kreatifmu sendiri.
·
Ajak
anak membuat sendiri kamus kecilnya dari ring dan kertas warna-warni yang
dipotong kecil
Tulis
Hanzi dan pinyin di halaman muka dan arti di halaman sebaliknya. Kamus mini ini
bisa dibawa dengan mudah dan dibaca di saat senggang ketika anak menunggu
jemputan, di dalam mobil atau saat istirahat.
·
Menulis
diari dalam bahasa Mandarin
Hal
ini akan membantu anak dengan tingkat pemahaman menengah ke atas untuk
mempergunakan bahasa tersebut secara aktif. Kegiatan ini juga memungkinkan
murid menambah perbendaharaan katanya sesuai dengan kebutuhannya.
·
Kelas
khusus satu atau dua minggu sekali untuk mengenalkan budaya dan sejarah dari
bangsa penutur bahasa yang sedang dipelajari
Diharapkan
dengan semakin bertambahnya pengetahuan murid terhadap aspek lain dari bangsa
penutur, minat mereka akan bertambah untuk menguasai bahasanya karena bahasa
dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi bangsa tersebut lebih jauh.
·
Latihan
intensif setiap hari dengan quiz atau tes singkat
Bertujuan
agar anak semakin hafal dan terbiasa dengan tes
Quiz
atau tes tidak dimaksudkan untuk semata-mata menguji kemampuan murid, tetapi
juga untuk mengetahui kadar pemahaman murid secara keseluruhan terhadap topik
sehingga guru dapat melakukan perbaikan penyampaian dan pendalaman pada hal-hal
yang belum terlalu dipahami siswa.
Referensi:
Lili
Yuliani. 2009. Majalah Guruku No.04-Mei 2009.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCEngcIHNbwsWjpeeTPsIB6weTjqHzzDH5QlMDw4tymGhi5RpgiaxZKkAH2Yu5yAAh-WrIx4PXYHfrIkvXscsIFL4Qb6AdPI5QSDU_LtWAXrkmzGK-t317_2YOrPZwYD-4lm-URumYGqh4/s1600/China_hanzi.png
Tidak ada komentar:
Posting Komentar