Kompos atau humus adalah sisa-sisa/jasad renik makhluk hidup
yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak
berbau. Kompos memiliki kandungan hara yang lengkap, meskipun persentasenya
kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi
tanaman.
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos berguna
untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah menjadi lebih baik. Kompos dapat
mengembalikan kesuburan dan kenetralan tanah. Tanaman yang diberi kompos akan
tumbuh lebih subur dengan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa
kompos.
Pemberian kompos tidak hanya memperkaya unsur hara bagi
tanaman, namun juga berperan dalam memperbaiki struktur tanah, tata udara, dan
air dalam tanah. Yakni, dengan cara mengikat unsur hara dan memberikan makanan
bagi jasad tenik yang ada di dalam tanah sehingga meningkatkan peran mikroba
dalam menjaga kesuburan tanah.
Pembuatan kompos relatif mudah. Beberapa prinsip dalam
membuat kompos adalah:
·
Bahan organik sebaiknya berukuran kecil, bebas
dari tanaman yang terserang penyakit, akar-akar rumput jahat, seperti
alang-alang, rumput jampang, rumput grinting, rumpur yang banyak biji, bahan akar
tanaman yang mengganggu.
·
Jika bahan yang digunakan sedikit mengandung unsur
nitrogen, sebaiknya ditambah dengan bahan yang banyak mengandung nitrogen.
·
Tempat sebaiknya tidak terlalu besar agar
memudahkan pembalikan, pengaturan suhu, dan tata udaranya lancar.
·
Kelembaban udara perlu diatur agar tidak terlalu
kering dan basar.
Referensi:
Abas, M.,
Endang Haris [et. al.]. 2010.
Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/4a/Proses_dekomposisi.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar