Biogas tersusun dari:
Gas metana
(CH4)
|
55-75%
|
Karbondioksida (CO2)
|
25-45%
|
Gas lainnya:
Hydrogen sulfide
Ammonia
Hydrogen
Nitrogen
|
Biogas yang berkualitas baik adalah biogas yang kadar
metananya tinggi (biasanya diatas 70%). Semakin tinggi kandungan metana maka
semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas tersebut.
Sistem biogas merupakan sistem anaerobic (tidak ada oksigen)
sehingga harus dibuat kedap udara dan kedap air. Biogas dihasilkan dari proses
fermentasi bahan organic oleh mikroorganisme anaerobic. Proses pembuatan gas
metana secara anaerob melibatkan interaksi kompleks dari sejumlah bakteri yang
berbeda, di antaranya Methanobacterium
dan Methanobacillus.
Sistem biogas mengumpulkan gas metana, yaitu gas yang mudah
terbakar yang dapat digunakan untuk memasak, alat penerangan gas, menjalankan
mesin-mesin pembakaran, dan menciptakan energi listrik. Gas metana terbentuk
secara alami, yaitu ketika kotoran hewan, kotoran manusia, sekam padi,
daun-daun, tanaman air dan rumput dalam keadaan membusuk.
Dalam proses menghasilkan biogas, bahan-bahan organik yang
membusuk dikumpulkan dalam tangki, kemudian gas akan terperangkap dan terkumpul
dalam tangki untuk kemudian disalurkan melalui pipa atau selang untuk kemudian
dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Bahan-bahan campuran organic baru dapat terus
ditambahkan ke dalam tangki, lalu bahan-bahan lama dapat dikeluarkan dan bisa
dimanfaatkan kembali sebagai kompos.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari sistem biogas
sebagai sumber energi alternatif adalah:
·
Biogas dapat mengurangi pemakaian BBM
·
Biogas dapat mengurangi masalah lingkungan
akibat sampah/limbah
·
Biogas merupakan sumber energi yang mudah
didapat dan biaya murah. Misal: dalam 1 m3(1m x 1m x 1m) gas metana,
bisa menyediakan gas untuk memasak makanan 3 keluarga, atau 6 jam nyala lampu
dari lampu pijar atau 700 mL bahan bakar untuk menjalankan generator 2 tenaga
kuda (horsepower) untuk 2 jam atau
1,25 kW listrik.
·
Bahan organic sisa proses biogas disebut lumpur
pencerna (sludge) dapat digunakan
sebagai pupuk organic. Kotoran dan bahan-bahan lainnya menyimpan zat-zat yang
dibutuhkan tanaman yang karena proses produksi gas, kandungan zat-zat ini meningkat.
Ketika bahan-bahan busuk ini telah selesai memproduksi gas metana, bahan-bahan
ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat kompos atau digunakan langsung
sebagai pupuk. Namun berhati-hatilah karena pupuk ini sangat kuat.
·
Biogas dapat memperbaiki kesehatan lingkungan. Karena
hampir semua bakteri pembusuk dalam kotoran yang dapat menciptakan
penyakit akan terbunuh dalam tangki
biogas sehingga penyakit bagi manusia dan hewan bisa berkurang.
Referensi:
Abas, M.,
Endang Haris [et. al.]. 2010.
Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
http://enerzea.com/wp-content/uploads/2014/03/biogas.png
Tidak ada komentar:
Posting Komentar