Jumat, 24 April 2015

Pembuatan Kompos





Kompos atau humus adalah sisa-sisa/jasad renik makhluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara yang lengkap, meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos berguna untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah menjadi lebih baik. Kompos dapat mengembalikan kesuburan dan kenetralan tanah. Tanaman yang diberi kompos akan tumbuh lebih subur dengan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.

Pemberian kompos tidak hanya memperkaya unsur hara bagi tanaman, namun juga berperan dalam memperbaiki struktur tanah, tata udara, dan air dalam tanah. Yakni, dengan cara mengikat unsur hara dan memberikan makanan bagi jasad tenik yang ada di dalam tanah sehingga meningkatkan peran mikroba dalam menjaga kesuburan tanah.

Pembuatan kompos relatif mudah. Beberapa prinsip dalam membuat kompos adalah:
·         Bahan organik sebaiknya berukuran kecil, bebas dari tanaman yang terserang penyakit, akar-akar rumput jahat, seperti alang-alang, rumput jampang, rumput grinting, rumpur yang banyak biji, bahan akar tanaman yang mengganggu.
·         Jika bahan yang digunakan sedikit mengandung unsur nitrogen, sebaiknya ditambah dengan bahan yang banyak mengandung nitrogen.
·         Tempat sebaiknya tidak terlalu besar agar memudahkan pembalikan, pengaturan suhu, dan tata udaranya lancar.
·         Kelembaban udara perlu diatur agar tidak terlalu kering dan basar.


Referensi:

Abas, M., Endang Haris [et. al.]. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/4a/Proses_dekomposisi.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar